Sabtu, 24 Maret 2012

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam ziarah kubur

            Sobat Karismea yang pade jenius-jenius,.... banyak di antara kita yang melarang ziarah kubur. ada yang bilang itu musyrik, dan sebagainya. ada juga yang berziarah rutinnya bukan main tapi sholatnya bolong-bolong (lha,.. yang gini nih yang gag beres..) Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Dahulu aku pernah melarang kalian berzearah kubur,, (kini) berziarahlah, agar ziarah kubur itu mengingatkanmu berbuat kebajikan." (HR Al-Ahmad, hadits shahih)



Di antara yang prlu di perhatikan dalam ziarah kubur adalah:


  1. Ketika masuk,, sunnah menyampaikan salam kepada mereka yang telah meninggal dunia. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengajarkan kepada para sahabat agar ketika masuk kuburan membaca, "Semoga keselamatan di curahkan arasmu wahai para penghuni kubur, dari orang-orang yang beriman dan orang-orang Islam. Dan kamu, jika Allah agar memberikan keselamatan kepada kami dan kamu sekalian (dari siksa)." (HR Muslim)
  2. Tidak duduk di atas kuburan, serta tidak menginjaknya berdasarkan sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam: "Janganlah kalian shalat (memohon) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya." (HR. Muslim).
  3. Tidak melakukan thawaf sekeliling kuburan dengan niat untuk bertaqarrub(ibadah). Karena thawaf hanyalah dilakukan di sekeliling Ka'bah. Allah berfirman, "Dan hendaklah mereka melakukan tha'waf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah, Ka'bah)." (Al-Hajj:29)
  4. Tidak membaca Al-Qur'an di kuburan. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Janganlah menjadikan rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya setan berlari daei rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah."(HR.Muslim).                                                                                        Hadits tersebut mengisyaratkan bahwa kuburan bukanlah tempat membaca Al-Qur'an. Berbeda halnya dengan rumah. Adapun hadits-hadits tentang membaca Al-Qur'an di kuburan adalah tidak shahih. 
  5. Tidak boleh memohon pertolongan dan bantuan kepada mayit, meskipun dia seorang nabi atau wali, sebab itu termasuk syirik besar, Allah berfirman, "Dan janganlah kamu menyembah apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zhalim." (Yunus:106). Zhalim dalam ayat di atas berarti musyrik.
  6. Tidak meletakkan karangan bunha atau menaburkannya di atas kuburan mayit. Karena hal itu menyerupai perbuatan orang-orang nasrani, serta membuang-buang harta dengan tiada guna. Seandainya saja uang yang di belanjakan untuk membeli karangan bunga itu di sedekahkan kepada orang-orang fakir miskin dengan niat untuk si mayit, niscaya akan bermanfaat untuknya da untuk orang-orang fakir miskin yang justru sangat membutuhkan uluran bantuan tersebut.
  7. Dilarang membangun di atas kuburan atau menulis sesuatu dari Al-Qur'an atau syair di atasnya. Sebab hal itu dilarang, beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang mengapur kuburan dan membangun di atasnya.                                                                                                                                                       Cukup meletakkan sebuah baru setinggi satu jengkal, untuk menanndai kuburan. Dan itu sebafaimana yang dilakukan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ketika meletakkan sebuah batu di atas kubur Utsman bin Mazh'un, lantas beliau bersabda, "Aku memberikan tanda di atas kubur saudaraku." (HR. Abu Daud, dengan sanad hasan).
Wallahua'lam 


Salam Karismea

2 komentar:

  1. sangat bermanfaat sekali kak ,, klo tidak ada informasi ini saya tidak akan tahu ..

    BalasHapus